Seputar Lubuklinggau
Lubuklinggau,- Tanpa papan plang Proyek pembangunan box culvert yang berlokasi di Rt 07, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Lubuklinggau Barat 2, Kota Lubuklinggau, diduga asal jadi serta berpotensi kualitas bangunan tidak akan bertahan lama Sabtu (11/01/25).
Diketahui, proyek pembangunan back couvert yang berlokasi di Rt 07, Kelurahan Muara Enim tersebut menelan anggaran hampir lima ratus juta rupiah, yang di anggarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Lubuklinggau, saat ini masih misteri, karena diduga sudah melanggar Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), serta diduga pengerjaan nya asal jadi.
Menurut Undang – Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
Salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya saat di wawancarai awak media pada Sabtu, (11/01/25) mengatakan, proyek pembangunan back couvert ini sangat membingungkan.
“Dimana yang pertama terkait sumber dana anggaranya darimana, nilai anggaran-nya berapa, dan berapa lama masa waktu pengerjaannya,” Jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Terpantau pengerjaan proyek tersebut belum rampung papan plang nya sudah hilang, terkesan tidak transparan kepada masyarakat.
“Seharusnya papan plang itu sampai selesai pengerjaan proyek tidak boleh hilang, karena masyarakat wajib tau serta ikut dalam pengawasan pengerjaan proyek yang dibiayai oleh negara ini,” Tambah nya.
Lebih lanjut, Menurutnya Pembangunan proyek back couvert ini terkesan asal jadi, juga diduga tidak akan bertahan lama, melihat dari kualitas kekuatan bagunan.
“Pembangunan itu tidak akan bertahan lama kalau melihat dari segi material nya yang dipakai, dan juga pengerjaan cor nya dilakukan secara manual, tidak menggunakan mesin molen,” Ungkap nya.
Terkait Hal itu, Ketua LSM GMPK MLM Hendra menyorot pembangunan Box Culvert yang diduga ajang kontraktor mencari keuntungan dan akan melaporkan kegiatan pembangunan.
”Setahu saya setiap pengerjaan proyek APBD ada papan plang namun disini dalam pengerjaan Box culvert tidak terlihat ada papan informasi saya tidak tahu apakah sudah di lepas atau bagaimana,” jelas Hendra.
lebih kanjut, Pria yang selalu peduli terhadap pembangunan di Kota Lubuklinggau ini mengatakn akan menindak lanjuti serta segera melayangkan surat laporan ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan.(Untung)
